Renaisans Keutuhan Agama Yang Memenangkan(Agama Syafaat/Agama Kemenangan)

Komitmen untuk berubah kepada agama Tuhan yang satu dan tidak lagi berbuat kesalahan karena kurangnya perencanaan menyeluruh akan peradaban yang unggul di semua sektor kehidupan, sudah saatnya menjadi kesadaran yang tertananam dalam proses pendidikan dan pengajaran ke depan. Industri jasa pendidikan yang sarat plagiarisme karena semua gelar akademis menjadi barang dagangan merupakan sumber kehancuran karena hanya untuk menaikkan pamor tanpa memikirkan kesahihannya secara konseptual menurut timbangan hikmah filsafaati dan pengejawantahkannya secara sistem aplikasi operasional yang minim kontribusinya kepada peradaban bersama.
Intelektualitas dengan segala perangkat kajian keilmiahannya(yang fakultatif dan merasa paling benar sendiri) belum mencakup aspek esensial akan keholistikan pandangan kemanusiaan dan kealamsemestaan yang bertumpu pada kepemimpinan dari aspek kejiwaan mental spiritual/profetik dan penyatuan/pengutuhan  seluruh dimensi kecerdasan, yang tidak lagi melihat ilmu sebagai sesuatu yang prestigius eksklusif tetapi mengedepankan inklusivitas dengan semua dapat berprestasi di bidang-bidang keilmuan masing-masing tanpa terkecuali. Studi-studi yang tepat sasaran, terukur, berdaya guna dan berhasil guna, terbuka, sesuai  dan aktual dibutuhkan, tidak terpasung/terpenjara oleh kepentingan politis sesaat/sesat dengan mengedepankan hikmah dan keindahan estetis menjadi arah dari pengutuhan ajaran Allah.Karena pada hakekatnya bertumbuh dan berkembangnya semua ilmu ada dalam kehendakNYA dan merupakan milikNYA yang menjadi dasar kemenangan di dunia dan di akhirat yang tidak terpisah, dengan kondisi tersyafaatkan, tanpa dikotomi ilmu dunia maupun ilmu akhirat/ilmu agama maupun ilmu non agama. Agama Hikmah inilah yang memenangkan semua pihak secara pas dan proporsional, dengan mengkonsiderans/menimbang golongan dalam keber-agama-annya dan keber-ragam-annya yang dihakimi oleh utusanNYA, Yesus/Isa dalam damai. Saling berkontribusi, berbagi peran dan mengisi dari hukum Ilahi akan kekhasan dan keunikan masing-masing menjadikan "Agama Kemenangan" dapat mengantarkan kemenangan yang sejati di haribaanNYA. Hamba Allah tidak lagi dalam tataran mencari selamat dan mengharapkan keselamatan yang ada pada tiap-tiap ajaran agama terdahulu, saatnyalah menggapai kemenangan yang secara hakiki merupakan akumulasi janji-jani Allah akan keselamatan. Karena kemenangan bersama merupakan suatu keniscayaan apabila mengikuti Yesus/Isa sebagai juru selamat yang memenangkan.
Sambutkah dengan suka cita Renaisans "Agama Kemenangan/Glorified Religion" untuk semua!!!!!!!
yang merupakan sarana,prasarana dan wadah cairnya seluruh keadaban, konstruksi peradaban baru yang transenden melampaui dimensi ruang, waktu dan energi, berorientasi kapasitas dan kompetensi peribadatan dalam kerja/karya ibadah yang holistik, Re-kreasi dan kebangkitan jasmani, rohani dan nafsani yang utuh menyatu dan membahagiakan bagi ummat beriman, dengan memanusiakan manusia sebagai pemimpin kewargaan dunia dan mahluk tersempurna diantara ummatNYA yang lain ,terutama dibandingkan dimensi keabadian metafisika(malaikat, jin ,iblis) maupun fisika, kosmis dan realita tumbuhan dan kebinatangan yang tidak kekal.
Agama Kemenangan ini dapat memperkirakan dan menyediakan kebutuhan kesejahteraan yang hakiki bagi semua, di dunia dan di akhirat dengan keadilan pengambilan keputusan melalui musyawarah baik dengan Sang Khalik/Profetik maupun dengan manusia. Jaringan dan alur absolud(musyawarah keghaiban) ini akan menjelaskan semua dualitas/pasangan paradoksal/berseberangan/bertolakbelakang
akan persepsi iman yang merupakan hak, kebebasan memilih dan kesempatan dari kuasa Iblis yang menyesatkan ummat Tuhan yang Satu. Terimalah dengan tangan terbuka proses penyadaran Agama Kemenagan ini dengan Yesus/Isa menjadi ayah biologis dari Sulaiman, Muhammad, Daud, Musa, Ibrahim, Nuh dan Adam yang bereinkarnasi  kembali dalam kerajaan dan kerasulan Allah sebelum kiamat, di tempat dikumpulkannya SEMUA untuk ditebus dosa-dosanya dan disyafaatkan menuju pengadilanNYA. Agama-agama  konvensional yang terlalu teknokratik(berbeda-beda sudut pandang karena ketaatan yang membabi buta/jumud) dalam peribadatan kepada NYA, terpasung oleh sejarah masa lalu yang sebenarnya terdapat hubungan yang terputus/missing link secara fisika maupun metafisika,merasa modern ternyata primitif, kolot dan tertutup, saatnya bertransformasi kepada Agama Kemenangan yang menggenabkan seluruh ajaran keilmuan Allah, Tuhan dari semua nabi-nabi di dunia.

Saatnya Revolusi Peribadatan dimulai dengan Cinta dan Kasih Sayang

Pensyafaat : Yesus Kristus/Isa Al Masih
Saudaranya : Sidharta Budha Gautama

Komentar

Postingan Populer