Perubahan Yang Fenomenal

Peran dan fungsi negara yang direduksi secara terencana atau bisa pula tereduksi dalam konspirasi , tergerus hanya menjadi wahana dan media untuk kepentingan yang berwawasan sempit(pribadi dan golongan) dan bervisi jangka pendek dalam kalkulasi waktu, terjadi karena logika nafsu syahwat kekuasaan yang tuna moral, yang telah mengubur, membohongi dan memutarbalikkan keluhuran akal budi dan hati nurani bernegara. Negara kehilangan kedaulatannya dengan sebagian rakyat belum memikirkan dan merasakan hakikat pembangunan yang dilakukan akibat penyelenggara negara mengeksploitasi.potensi-potensi yang ada(ekonomi,sosial,politik,keamanan, budaya, hukum) tapi tidak mengindahkan rujukan ideologis dan konstitusional atau bersikap tindak inkonstitusional. Doa dan harapan  publik berperadaban yang tinggi dan agung dengan pemenuhan aspek kesejahteraan yang menyeluruh dan menjadi bagsa yang bermartabat, jauh panggang dari api. Negara menjadi "perusahaan" tetapi rakyat yang seharusnya menajdi "pemegang saham" ternyata hanyalah konsumen yang sah untuk diekspolitasi dan dibohongi. Semua transaksional, dimana rakyat harus membayar dan membeli dengan harga tinggi terhadap semua bidang "pelayanan" yang dilakukan. Keinginan untuk perubahan dari kultur yang terbelakang dan mengkhawatirkan ini selayaknya megakomodasikan  realitas obyektif yang hakiki dan holistik, dengan mengenyampingkan tindakan artifisial/seakan-akan berubah yang selama ini terjadi. Berjuang untuk makna yang sebenarnya/berTuhan/Ilahiyah bukan kehampaan makna dalam retorika kosong. Rakyat yang selama ini sebagai konsumen anonim saatnyalah bangkit dengan cara damai, mengharamkan pertumpahan darah sekaligus secara simultan belajar bertindak cerdas dan cerdik sebagai warga negara. Bertanyalah dimana Ideologi, dimana konstitusi/Undang-undang? Hancurkan paradigma yang menyatakan, "ini semua merupakan pasar bung, bukan negara". Rakyat dihina secara langsung maupun tidak langsung karena tidak memilki daya beli, tetapi kesadaran yang perlu dijaga adalah agar bangsa ini tetap utuh dan damai, jangan sampai karam karena terkoyak-koyak lambungnya. Neoimperialis dan agen-agennya harus dibuka kedoknya dan mereka semua telah denga sadar melawan dan melanggar konstitusi dan layak dimakzulkan. Tidak ada yang tidak layak untuk dibuka kedoknya dari "pejuang" status quo selama ini. Dimana masalah dan problematika besar negara ini telah diketahui  khalayak umum tetapi pemain dan pemilik hajat masih berlindung secara berlapis. Kesadaran bela negara yang sesungguhnya perlu dikobarkan yang tidak tiarap dan gentar terhadap kekuatan apapun, dari manapun dan menyongsong hari depan yang lebih baik secara kolektif dalam kebersamaan melakukan langkah besar perubahan internal negara dan mewarnai secara eksternal/global yang fenomenal.

Komentar

Postingan Populer