Arah Pendidikan
Pendangkalan di segala aspek pendidikan tercermin dari mental "di atas kertas" yang mengagungkan angka2 sebagai tujuan dan bukannya sebagai akibat dari proses yang holistik, menjadikan kepastian konsepsi&persepsi yang diaplikasikan jauh dari definitif. Kesadaran bersama dari seluruh pemangku kepentingan seperti dunia kerja, institusi pendidikan, peserta didik secara kolektif dan tidak berjalan sendiri2 akan proses&hasil yang ingin dicapai menuntut flesibelitas yang tinggi. Fleksibelitas inilah yang perlu dilembagakan,karena dimensi pembelajaran dari segi jangka waktu pembelajaran, ruang berekspresi dan daya dukungnya yang berbeda2. Fleksibelitas intinya mempersiapkan secara intelejen seluruh kemungkinan2 pembelajaran dalam kerangka rencana aksi yang berdimensi kebaikan dan keluruhan. Alur pembelajaran dari masing2 individu ada yang identik namun ada pula yang berbeda sesuai fitrah masing2.Pertautan Pemikiran filosofis/Akal budi /Mind dan kecerdasan yang utuh, spesifik berbeda2 menjadi pendekatan utama. Kembalikan kebijaksanaan/filsafaati menjadi inti pembelajaran, yang akan menarik "gerbong" mental spiritual,budi pekerti dan seluruh muatan pembelajaran lainnya. Jadikanlah peserta didik menjadi penuh kearifan&kebijaksanaan yang religius dengan kezuhudan/asketis namun bahagia&membahagiakan sesama, bukan menjadi intelektual hedonis&materialistis yang liberal bebas tanpa arah, terombang ambing di jagad pemikiran sekuler.
Komentar
Posting Komentar