Ekonomi yang beradab
Peradaban bersama sejatinya melakukan pendefinisian ulang adab berekonomi dengan paham yang sinergis, yang menekankan keadilan dalam bingkai keseimbangan,kesetaraan dengan perlakuan yang spesifik dan kasuistik,kesadaran bersama untuk pemerdekaan dari disparitas dan kesenjangan, yang dibatasi kehakikian Hikmah keilmuan, yang mengintegrasikan seluruh disiplin,cara pandang dan pendekatan
Pemahaman dan pamaknaan akan manusia dan kemanusiaannya, yang mempertimbangkan secara holistik keseluruhan dimensi sosio religius,sosio kultural dan bukan semata-mata keperluan nafsu ekonominya. Bertolak dari sini, aspek uang dan keuangan bukanlah segala-galanya.Ada aspek kehidupan yang lebih maknawi dari sekedar kerendahan perspektif berekonomi dengan kedangkalan cara pikir,sikap dan tindakan ini.
Kiamat bagi pemahaman yang mengedepankan seakan-akan kehidupan diatur sesuai dengan logika dan kaidah pasar, dengan prinsip-prinsip ekonomi yang tergantung dan menggantungkan kekonseptualitasannya pada keakuan dan entitas palsu, dan bukan esensialitas bagi kehidupan yang Ilahi dan mengalamsemesta
Watak ekspansif yang kebablasan dengan penyesuaian struktural yang hanya pro forma.Pembangunan peradaban yang berkelanjutan tidak dapat dilepaskan dari tata kelola perekonomian yang sesuai fitrah.Menghargai kompetensi peribadatan bermakna luas,alternatif waktu yang jelas terminnya dan solusi menyeluruh di bidang penyejahteraan secara kreatif/Ekonomi kreatif yang menyatu dalam segala aktifitas perekonomian. Ekonomi memerlukan mercu suar baru yang lebih dalam pengaruhnya bagi kehidupan.Hegemoni ekonomi politik kekinian saatnya bertransformasi.
Adab berekonomi memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan,mencakup kajian teologisnya,filosofisnya dan dasar-dasar pengaplikasiannya.Baik perencanaan,laku-laku terbaik,standarisasi dan orientasi aksinya yang solutif,Produk-produk Hukum yang terkait dijiwai oleh konsepsiNYA akan perbedaan yang membawa Hikmah. Acuan praktik berekonomi yang mencukupkan dan tak berlebih-lebihan. Merealisasikan Janjinya akan damai di dunia,damai pula di surga.
Pemahaman dan pamaknaan akan manusia dan kemanusiaannya, yang mempertimbangkan secara holistik keseluruhan dimensi sosio religius,sosio kultural dan bukan semata-mata keperluan nafsu ekonominya. Bertolak dari sini, aspek uang dan keuangan bukanlah segala-galanya.Ada aspek kehidupan yang lebih maknawi dari sekedar kerendahan perspektif berekonomi dengan kedangkalan cara pikir,sikap dan tindakan ini.
Kiamat bagi pemahaman yang mengedepankan seakan-akan kehidupan diatur sesuai dengan logika dan kaidah pasar, dengan prinsip-prinsip ekonomi yang tergantung dan menggantungkan kekonseptualitasannya pada keakuan dan entitas palsu, dan bukan esensialitas bagi kehidupan yang Ilahi dan mengalamsemesta
Watak ekspansif yang kebablasan dengan penyesuaian struktural yang hanya pro forma.Pembangunan peradaban yang berkelanjutan tidak dapat dilepaskan dari tata kelola perekonomian yang sesuai fitrah.Menghargai kompetensi peribadatan bermakna luas,alternatif waktu yang jelas terminnya dan solusi menyeluruh di bidang penyejahteraan secara kreatif/Ekonomi kreatif yang menyatu dalam segala aktifitas perekonomian. Ekonomi memerlukan mercu suar baru yang lebih dalam pengaruhnya bagi kehidupan.Hegemoni ekonomi politik kekinian saatnya bertransformasi.
Adab berekonomi memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan,mencakup kajian teologisnya,filosofisnya dan dasar-dasar pengaplikasiannya.Baik perencanaan,laku-laku terbaik,standarisasi dan orientasi aksinya yang solutif,Produk-produk Hukum yang terkait dijiwai oleh konsepsiNYA akan perbedaan yang membawa Hikmah. Acuan praktik berekonomi yang mencukupkan dan tak berlebih-lebihan. Merealisasikan Janjinya akan damai di dunia,damai pula di surga.
Komentar
Posting Komentar