Penggerak Keberdayaan Melakukan Kebenaran(Revolusi Damai)

Pengagung-agungan kompetensi nisbi&palsu,yang merelasikannya dengan 3 sebab keteraturan berdimensi sekuler  yaitu kesadaran semu akan waktu keduniaan yang relatif, ruang lingkup solusi yang konfrontatif dan pembiaran kesenjangan di segala sendi kehidupan baik materiil, immateriil,spirituil dan penghancuran nilai-nilai hikmah kemanusiaan dan ditinggalkannya universalitas konservasi bagi daya dukung alam terhadap semua sektor produksi dan konsumsi barang/jasa secara tidak bertanggungjawab, sudah saatnya dikembalikan kepada dimensi keteraturan berdimensi Ilahiyah/KEBERTUHANAN. Allah memberi garis ahlak/keberbudian berupa ahlak/budi yang berdaya secara optimal kepada Allah(hubungan denganNYA),ahlak/budi yang memberdayakan secara partisipatif terhadap sesama(hubungan dengan manusia), dan ahlak/budi yang penuh keberdayaan dalam memimpin bagi manusia(hubungan kepemimpinan baik ke dalam diri/internal maupun ke luar eksternal atau kekhalifahan terhadap seluruh ciptaanNYA/kerasulan utusanNYA) di dunia. Berdaya secara keimanan kepadaNYA, memberdayakan secara keilmuan kepada sesama ,dan  mengaktualisasikan keberdayaan dalam melakukan amal ibadah kepadaNya melalu dimensi seluruh ciptaanNYA baik fisika maupun metafisika.
Artinya dimensi waktu,ruang dan energi yang menjadi pijakan sikap tindak sekuler selama ini,yang berkutat di wilayah 3 dimensi ciptaanNYA, ditransformasikan kepada relasi yang transendental kepada KEBERTUHANAN yang melampaui dimensi waktu, ruang dan energi tadi.Ini melalui Agama yang utuh mensinergikan konsepsi pedagogis dan aplikasi teknis berKetuhanan, berKemanusiaan dan berKealaman dari utusanNYA,sebagai pemimpin seluruh ciptaanNYA yang menjadikan fitrah Kemanusiaan yang berKetuhanan sebagai rahmat sekalian alam. Yang  inti agama utusanNYA adalah penelusuran ke dalam diri/kesempurnaan akhlak utusanNYA(permodelan energi,ruang dan waktu oleh Allah kepada utusanNYA) secara holistik, berupa aspek kejiwaan yang menenangkan&menentramkan dalam proses syafaatnya(pemaknaan kembali "Energi Iman" milikNYA), aspek akal budi yang mencerahkan dan menyejahterakan("Ruang Ilmu" pada lingkup&cakrawala semua dimensi baik kesatuan maupun ketakterhinggaan), dan aspek hati nurani yang berkeadilan&berkeseimbangan(jenjang "waktu beramal kebajikan"dari kesadaran perubahan yang lebih bermakna dengan melibatkan hati yang terdalam).Agama yang ber(Ketuhanan,Kemanusiaan,Kealaman) yang memaknai kembali energi,ruang, waktu yang disadari ataupun tidak, terpaksa ataupun penuh kesadaran bersumber kepada KuasaNYA. Agama yang notabene kehilangan kesejatian dan kemurniannya selama peradaban yang konfrontatif dan pembiaran kesenjangan kualitas kehidupan terjadi selama ini. Kembalilah ke jalan kebenaran yang mengutuhkan/syafaat keseluruhan pencapaian kosep dan aplikasi hidup dan kehidupan yang sesaat kepada yang kekal abadi, dengan kejelasan akan hubungan keghaiban/metafisis dari dunia yang fana penuh perulangan reinkarnatif kepada kekekalan akhirat yang definitif. Keseluruhan dari semuanya adalah perubahan secara revolutif, fundamental, tepat dan cepat. Karena rahasia siapa,bagaimana, dan berapa lama proses syafaat terhadap ummat ALLAH ditentukan seberdaya utusanNYA dan sebanyak mungkin kesadaran Ilahiyah ummatNYA. Mari bergegas menggapai syafaat utusanNYA, hilangkan struktur dan kultur jahiliyah secepat mungkin. Pertaubatan menjadi harapan bersama.....

Komentar

Postingan Populer